Donor darah adalah proses pengambilan darah dari
seseorang secara sukarela tanpa mengetahui siapa yang akan menerima untuk
disimpan di bank darahkemudian dipakai pada transfusi darah.
Transfusi Darah adalah proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat
(donor) ke orang sakit (respien). Darah yang dipindahkan dapat berupa darah
lengkap dan komponen darah.
SYARAT DONOR
DARAH
1.
Calon pendonor harus berusia 17-60 tahun
- Berat badan minimal 45 kg
- Tekanan darah 110-160 mmHg (sistole) dan
70-100 mmHg (diastole)
- Menandatangani formulir pendaftaran
- Kadar Hemoglobin minimal 12,5 g/dl
- Lulus pengujian kondisi berat badan, hemoglobin,
golongan darah, dan pemeriksaan oleh dokter
- Calon
pendonor tidak boleh dalam kondisi sakit, baru saja dicabut giginya kurang
dari 3 hari atau pernah menerima
tranfusi kurang dari 1 tahun.
- Tidak
sedang hamil atau menyusui.
MANFAAT DONOR DARAH
1. Mengetahui
golongan darah tanpa dipungut biaya
- Pemeriksaan
kesehatan teratur (tiap kali menjadi donor/tiap 3 bulan sekali) meliputi :
tekanan darah, nadi, suhu, tinggi badan, berat badan, hemoglobin, penyakit
dalam, penyakit hepatitis A dan C, penyakit HIV/AIDS.
- Mengurangi
kelebihan zat besi dalam tubuh
- Menurunkan
resiko penyakit jantung (jantung koroner dan stroke (British Journal
Heart)
- Menambah
nafsu makan
- Menanamkan
jiwa social
- Menyelamatkan
jiwa seseorang secara langsung
- Meningkatkan produksi sel darah merah
- Membantu penurunan berat tubuh
- Mendapatkan kesehatan psikologis
- Mendapat banyak relasi
PROSEDUR DONOR DARAH
- Pendonor menyerahkan kartu donornya
kepada petugas transfusi bila sudah pernah donor, dan yang baru nantinya
setelah menyumbangkan darahnya akan dibuatkan kartu donor
- Pendonor ditimbang berat
badannya
- Pendonor dites golongan
darahnya dan kadar haemoglobil (HB)
- Setelah memenuhi untuk menjadi
donor sesuai persyaratan diatas seperti HB normal, berat badan cukup, maka
pendonor dipersilahkan tidur untuk diperiksa kesehatannya oleh dokter
transfusi
- Setelah memenuhi syarat (sehat
menurut dokter) barulah petugas transfusi darah (AID/PTID) siap untuk
menyadap (mengambil) darahnya berdasarkan berat badan (250 cc – 500 cc)
- Setelah diambil darahnya donor
dipersilahkan ke kantin donor untuk menikmati hidangan ringan berupa
kopi/susu, telor dan vitamin
- Pendonor kembali ke bagian
administrasi untuk mengambil kartu donornya yang telah diisi tanggal
penyumbang dan registrasi oleh petugas
- Selesai (pulang), dan bisa
kembali menyumbangkan darahnya setelah 75 hari(2,5 bulan)
MACAM
GOLONGAN DARAH
Aglutinogen/Antigen (sel darah merah)
|
Aglutinin/Antibodi
(serum/plasma)
|
Genotip
|
Golongan
Darah
|
|
A
|
Anti-B
|
OA atau AA
|
A
|
|
B
|
Anti-A
|
OB atau BB
|
B
|
|
AB
|
-
|
AB
|
AB
|
|
-
|
Anti-A dan
Anti-B
|
OO
|
O
|
|
1. Golongan Darah A
- Orang yang mempunyai golongan
darah A dapat menerima darah dari orang yang memiliki golongan darah A dan
O.
- Sedangkan golongan darah A
dapat diberikan kepada orang yang memiliki golongan darah A dan AB.
2. Golongan
Darah B
- Orang yang mempunyai golongan
darah B dapat menerima darah dari orang yang memiliki golongan darah B dan
O.
- Sedangkan golongan darah B
dapat diberikan kepada orang yang memiliki golongan darah B dan AB.
3. Golongan
Darah AB
- Orang yang mempunyai golongan
darah AB dapat menerima darah dari semua golongan darah yang lain (A, B,
AB, dan O).
- Sedangkan golongan darah AB
dapat diberikan kepada orang yang memiliki golongan darah AB.
4. Golongan
Darah O
- Orang yang mempunyai golongan
darah O dapat menerima darah dari orang yang memiliki golongan darah O.
- Sedangkan golongan darah O
dapat diberikan kepada semua jenis golongan darah (orang yang memiliki
golongan darah A, B, AB dan O).
SEPUTAR
DONOR DARAH
1.
Donor darah membuat darah kita habis
Fakta: Setelah melakukan donor darah tubuh akan segera
memproduksi sel darah baru. Jadi, kita tidak akan kekurangan sel darah.
2.
Donor
darah membuat tubuh gemuk
Fakta: Tidak benar
Mendonorkan darah tidak akan membuat tubuh menjadi gemuk. Setelah mendonorkan darah, kita memang dianjurkan untuk mengkonsumi banyak makanan dan minuman yang bernutrisi. Ini bukan dalam rangka menimbun lemak, tapi untuk mengembalikan cairan dalam tubuh dan volume darah yang sebelumnya didonorkan.
Mendonorkan darah justru akan merangsang tubuh untuk membakar 650 kalori, setara dengan berlari 45 menit di atas treadmill. Jadi faktanya, mendonorkan darah membuat tubuh bertambah sehat.
Fakta: Tidak benar
Mendonorkan darah tidak akan membuat tubuh menjadi gemuk. Setelah mendonorkan darah, kita memang dianjurkan untuk mengkonsumi banyak makanan dan minuman yang bernutrisi. Ini bukan dalam rangka menimbun lemak, tapi untuk mengembalikan cairan dalam tubuh dan volume darah yang sebelumnya didonorkan.
Mendonorkan darah justru akan merangsang tubuh untuk membakar 650 kalori, setara dengan berlari 45 menit di atas treadmill. Jadi faktanya, mendonorkan darah membuat tubuh bertambah sehat.
3.
Donor
darah membuat pusing
Fakta: Tidak benar
Bagi beberapa orang efek ini timbul bukan karena berkurangnya jumlah darah dalam tubuh, melainkan karena kurangnya kadar oksigen dalam otak. Jika ini terjadi, atasi dengan memperbanyak minum air putih. Sebisa mungkin hindari meminum kopi sebelum donor darah, makan terlebih dahulu dan istirahat yang cukup.
Fakta: Tidak benar
Bagi beberapa orang efek ini timbul bukan karena berkurangnya jumlah darah dalam tubuh, melainkan karena kurangnya kadar oksigen dalam otak. Jika ini terjadi, atasi dengan memperbanyak minum air putih. Sebisa mungkin hindari meminum kopi sebelum donor darah, makan terlebih dahulu dan istirahat yang cukup.
4.
Donor
darah membuat tubuh lemas
Fakta: Tidak benar
Mendonorkan darah tidak akan membuat tubuh lemas. Justru akan membuat tubuh menjadi lebih bugar. Munculnya rasa lemas ini biasanya karena usai donor darah Anda langsung terkena paparan sinar matahari, mengemudi kendaraan, atau merokok.
Fakta: Tidak benar
Mendonorkan darah tidak akan membuat tubuh lemas. Justru akan membuat tubuh menjadi lebih bugar. Munculnya rasa lemas ini biasanya karena usai donor darah Anda langsung terkena paparan sinar matahari, mengemudi kendaraan, atau merokok.
5.
Donor darah akan
menurunkan tingkat kekebalan tubuh.
Fakta: Tidak, tingkat kekebalan tubuh Anda tidak terpengaruh oleh donor darah.
Fakta: Tidak, tingkat kekebalan tubuh Anda tidak terpengaruh oleh donor darah.
6.
Menyumbangkan
darah bisa membuat stres, sakit kepala parah, dan muntah.
Fakta: Tidak, donor darah tidak menyebabkan sakit kepala dan muntah jika tekanan darah pendonor dalam dalam batas normal sebelum disumbangkan, serta dilaksanakan dengan prosedur yang benar.
Fakta: Tidak, donor darah tidak menyebabkan sakit kepala dan muntah jika tekanan darah pendonor dalam dalam batas normal sebelum disumbangkan, serta dilaksanakan dengan prosedur yang benar.
7.
Donor darah gratis, butuh darah kok bayar??
Biaya yang kita bayarkan untuk
perkantong darah itu bukan biaya untuk membeli darah, melainkan untuk biaya
pemeliharaan darah supaya kondisinya bisa sama seperti waktu masih didalam tubuh.
Rincinya kira-kira seperti ini.
Rincinya kira-kira seperti ini.
1. Kantong darah
Kantongnya bukan kantong plastik biasa yg dijual kiloan dipasar, tapi kantong yang didesign khusus agar darah tidak mudah beku dan tidak rusak.
Kantongnya bukan kantong plastik biasa yg dijual kiloan dipasar, tapi kantong yang didesign khusus agar darah tidak mudah beku dan tidak rusak.
2. Biaya pengecekan
terhadap penyakit
Pada saat donor kita akan dicek kesehatannya mulai dari tensi hingga kadar hemoglobinnya.
Termasuk juga dengan biaya pengecekan terhadap penyakit menular supaya tidak terjadi penularan penyakit melalui transfusi darah.
Kalau sesuai dengan keputusan WHO, penyakit yang dicek itu adalah : HIV, Syphilis/rajasinga/Treponema, Hepatitis B, Hepatitis C.
Coba bayangkan bila kita check up ke dokter buat ngecek kita ada penyakit apaan aja, berapaan tuh biayanya.
Dengan donor darah, udah kita membantu orang lain, kita secara tidak langsung juga check up gratis. Karena kalau ternyata kita mempunyai penyakit seperti yang disebutkan diatas kita akan dihubungi oleh PMI (jadi jangan asal ngisi data yah)
Pada saat donor kita akan dicek kesehatannya mulai dari tensi hingga kadar hemoglobinnya.
Termasuk juga dengan biaya pengecekan terhadap penyakit menular supaya tidak terjadi penularan penyakit melalui transfusi darah.
Kalau sesuai dengan keputusan WHO, penyakit yang dicek itu adalah : HIV, Syphilis/rajasinga/Treponema, Hepatitis B, Hepatitis C.
Coba bayangkan bila kita check up ke dokter buat ngecek kita ada penyakit apaan aja, berapaan tuh biayanya.
Dengan donor darah, udah kita membantu orang lain, kita secara tidak langsung juga check up gratis. Karena kalau ternyata kita mempunyai penyakit seperti yang disebutkan diatas kita akan dihubungi oleh PMI (jadi jangan asal ngisi data yah)
3. Biaya Proses Komponen
Darah.
Darah yg di donorkan tidak berhenti hanya sampe kantong yang anda lihat waktu menedonor saja. Orang butuh darah itu ada yang butuh hanya trombositnya saja, ada yang butuh plasma darahnya saja, ada yang butuh darah merahnya saja dll..
contoh:
Trombosit, dipakai untuk penderita demam berdarah, kelainan pembekuan darah, operasi kanker, dll.
Darah yg di donorkan tidak berhenti hanya sampe kantong yang anda lihat waktu menedonor saja. Orang butuh darah itu ada yang butuh hanya trombositnya saja, ada yang butuh plasma darahnya saja, ada yang butuh darah merahnya saja dll..
contoh:
Trombosit, dipakai untuk penderita demam berdarah, kelainan pembekuan darah, operasi kanker, dll.
4. Uji Silang kecocokan
pendonor & terdonor!
Jadi kalau ada orang mikir darah bisa langsung di transfusi asal golongan darahnya sama itu salah.
Darah harus di check apakah cocok dengan recipient/penerima donor. Kalau tidak, bahaya.
Jadi kalau ada orang mikir darah bisa langsung di transfusi asal golongan darahnya sama itu salah.
Darah harus di check apakah cocok dengan recipient/penerima donor. Kalau tidak, bahaya.
5. Biaya operasional
Biaya-biaya seperti alat-alat, listrik, SDM.
Biaya-biaya seperti alat-alat, listrik, SDM.