Monday, June 30, 2014

DONOR DARAH SUKARELA


Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela tanpa mengetahui siapa yang akan menerima untuk disimpan di bank darahkemudian dipakai pada transfusi darah. Transfusi Darah adalah proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat (donor) ke orang sakit (respien). Darah yang dipindahkan dapat berupa darah lengkap dan komponen darah.
SYARAT DONOR DARAH
1.       Calon pendonor harus berusia 17-60 tahun
  1. Berat badan minimal 45 kg
  2. Tekanan darah 110-160 mmHg (sistole) dan 70-100 mmHg (diastole)
  3. Menandatangani formulir pendaftaran
  4. Kadar Hemoglobin minimal 12,5 g/dl
  5. Lulus pengujian kondisi berat badan, hemoglobin, golongan darah, dan pemeriksaan oleh dokter
  6. Calon pendonor tidak boleh dalam kondisi sakit, baru saja dicabut giginya kurang dari 3 hari atau  pernah menerima tranfusi kurang dari 1 tahun.
  7. Tidak sedang hamil atau menyusui.

MANFAAT DONOR DARAH
1.     Mengetahui golongan darah tanpa dipungut biaya
  1. Pemeriksaan kesehatan teratur (tiap kali menjadi donor/tiap 3 bulan sekali) meliputi : tekanan darah, nadi, suhu, tinggi badan, berat badan, hemoglobin, penyakit dalam, penyakit hepatitis A dan C, penyakit HIV/AIDS.
  2. Mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh
  3. Menurunkan resiko penyakit jantung (jantung koroner dan stroke (British Journal Heart)
  4. Menambah nafsu makan
  5. Menanamkan jiwa social
  6. Menyelamatkan jiwa seseorang secara langsung
  7. Meningkatkan produksi sel darah merah
  8. Membantu penurunan berat tubuh
  9. Mendapatkan kesehatan psikologis
  10. Mendapat banyak relasi

PROSEDUR DONOR DARAH
  1. Pendonor menyerahkan kartu donornya kepada petugas transfusi bila sudah pernah donor, dan yang baru nantinya setelah menyumbangkan darahnya akan dibuatkan kartu donor
  2. Pendonor ditimbang berat badannya
  3. Pendonor dites golongan darahnya dan kadar haemoglobil (HB)
  4. Setelah memenuhi untuk menjadi donor sesuai persyaratan diatas seperti HB normal, berat badan cukup, maka pendonor dipersilahkan tidur untuk diperiksa kesehatannya oleh dokter transfusi
  5. Setelah memenuhi syarat (sehat menurut dokter) barulah petugas transfusi darah (AID/PTID) siap untuk menyadap (mengambil) darahnya berdasarkan berat badan (250 cc – 500 cc)
  6. Setelah diambil darahnya donor dipersilahkan ke kantin donor untuk menikmati hidangan ringan berupa kopi/susu, telor dan vitamin
  7. Pendonor kembali ke bagian administrasi untuk mengambil kartu donornya yang telah diisi tanggal penyumbang dan registrasi oleh petugas
  8. Selesai (pulang), dan bisa kembali menyumbangkan darahnya setelah 75 hari(2,5 bulan)
MACAM GOLONGAN DARAH
Aglutinogen/Antigen              (sel darah merah)
Aglutinin/Antibodi (serum/plasma)
Genotip
Golongan Darah
A
Anti-B
OA atau AA
A
B
Anti-A
OB atau BB
B
AB
-
AB
AB
-
Anti-A dan Anti-B
OO
O


1. Golongan Darah A
  • Orang yang mempunyai golongan darah A dapat menerima darah dari orang yang memiliki golongan darah A dan O.
  • Sedangkan golongan darah A dapat diberikan kepada orang yang memiliki golongan darah A dan AB.
2. Golongan Darah B
  • Orang yang mempunyai golongan darah B dapat menerima darah dari orang yang memiliki golongan darah B dan O.
  • Sedangkan golongan darah B dapat diberikan kepada orang yang memiliki golongan darah B dan AB.
3. Golongan Darah AB
  • Orang yang mempunyai golongan darah AB dapat menerima darah dari semua golongan darah yang lain (A, B, AB, dan O).
  • Sedangkan golongan darah AB dapat diberikan kepada orang yang memiliki golongan darah AB.
4. Golongan Darah O
  • Orang yang mempunyai golongan darah O dapat menerima darah dari orang yang memiliki golongan darah O.
  • Sedangkan golongan darah O dapat diberikan kepada semua jenis golongan darah (orang yang memiliki golongan darah A, B, AB dan O).

SEPUTAR DONOR DARAH
1.       Donor darah membuat darah kita habis
Fakta: Setelah melakukan donor darah tubuh akan segera memproduksi sel darah baru. Jadi, kita tidak akan kekurangan sel darah.
2.       Donor darah membuat tubuh gemuk
Fakta: Tidak benar
Mendonorkan darah tidak akan membuat tubuh menjadi gemuk. Setelah mendonorkan darah, kita memang dianjurkan untuk mengkonsumi banyak makanan dan minuman yang bernutrisi. Ini bukan dalam rangka menimbun lemak, tapi untuk mengembalikan cairan dalam tubuh dan volume darah yang sebelumnya didonorkan.

Mendonorkan darah justru akan merangsang tubuh untuk membakar 650 kalori, setara dengan berlari 45 menit di atas treadmill. Jadi faktanya, mendonorkan darah membuat tubuh bertambah sehat.

3.       Donor darah membuat pusing
Fakta: Tidak benar
Bagi beberapa orang efek ini timbul bukan karena berkurangnya jumlah darah dalam tubuh, melainkan karena kurangnya kadar oksigen dalam otak. Jika ini terjadi, atasi dengan memperbanyak minum air putih. Sebisa mungkin hindari meminum kopi sebelum donor darah, makan terlebih dahulu dan istirahat yang cukup.

4.       Donor darah membuat tubuh lemas
Fakta: Tidak benar
Mendonorkan darah tidak akan membuat tubuh lemas. Justru akan membuat tubuh menjadi lebih bugar. Munculnya rasa lemas ini biasanya karena usai donor darah Anda langsung terkena paparan sinar matahari, mengemudi kendaraan, atau merokok.

5.       Donor darah akan menurunkan tingkat kekebalan tubuh.
Fakta: Tidak, tingkat kekebalan tubuh Anda tidak terpengaruh oleh donor darah.

6.       Menyumbangkan darah bisa membuat stres, sakit kepala parah, dan muntah.
Fakta: Tidak, donor darah tidak  menyebabkan sakit kepala dan muntah jika tekanan darah pendonor dalam dalam batas normal sebelum disumbangkan, serta dilaksanakan dengan prosedur yang benar.

7.       Donor darah gratis, butuh darah kok bayar??
Biaya yang kita bayarkan untuk perkantong darah itu bukan biaya untuk membeli darah, melainkan untuk biaya pemeliharaan darah supaya kondisinya bisa sama seperti waktu masih didalam tubuh.
Rincinya kira-kira seperti ini.
1. Kantong darah
Kantongnya bukan kantong plastik biasa yg dijual kiloan dipasar, tapi kantong yang didesign khusus agar darah tidak mudah beku dan tidak rusak.
2. Biaya pengecekan terhadap penyakit
Pada saat donor kita akan dicek kesehatannya mulai dari tensi hingga kadar hemoglobinnya.
Termasuk juga dengan biaya pengecekan terhadap penyakit menular supaya tidak terjadi penularan penyakit melalui transfusi darah.
Kalau sesuai dengan keputusan WHO, penyakit yang dicek itu adalah : HIV, Syphilis/rajasinga/Treponema, Hepatitis B, Hepatitis C.
Coba bayangkan bila kita check up ke dokter buat ngecek kita ada penyakit apaan aja, berapaan tuh biayanya.
Dengan donor darah, udah kita membantu orang lain, kita secara tidak langsung juga check up gratis. Karena kalau ternyata kita mempunyai penyakit seperti yang disebutkan diatas kita akan dihubungi oleh PMI (jadi jangan asal ngisi data yah)
3. Biaya Proses Komponen Darah.
Darah yg di donorkan tidak berhenti hanya sampe kantong yang anda lihat waktu menedonor saja. Orang butuh darah itu ada yang butuh hanya trombositnya saja, ada yang butuh plasma darahnya saja, ada yang butuh darah merahnya saja dll..
contoh:
Trombosit, dipakai untuk penderita demam berdarah, kelainan pembekuan darah, operasi kanker, dll.
4. Uji Silang kecocokan pendonor & terdonor!
Jadi kalau ada orang mikir darah bisa langsung di transfusi asal golongan darahnya sama itu salah.
Darah harus di check apakah cocok dengan recipient/penerima donor. Kalau tidak, bahaya.

5. Biaya operasional
Biaya-biaya seperti alat-alat, listrik, SDM.